Kami, organisasi-organisasi yang bertanda tangan di bawah ini, sangat risau atas penuntutan yang didapatkan oleh tiga aktivis di Singapura karena mengorganisir aksi solidaritas Palestina.
Ketiga aktivis solidaritas pro-Palestina, Annamalai Kokila Parvathi, Siti Amirah Mohamed Asrori, dan Mossammad Sobikun Nahar, didakwa di pengadilan pada 27 Juni 2024, berdasarkan Undang-Undang Ketertiban Umum karena mengorganisir suatu pertemuan atau prosesi tanpa izin terkait dengan aksi solidaritas Palestina pada 2 Februari 2024.
Sebagai bagian dari Hari Solidaritas Nasional untuk Palestina, sekitar 70 orang berbaris menuju Istana Kepresidenan pada tanggal 2 Februari 2024 untuk menyampaikan pesan yang menyerukan kepada Perdana Menteri Singapura untuk menghentikan keterlibatan pemerintah Singapura dalam genosida yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel.
Alih-alih mendengarkan tuntutan masyarakat untuk mengambil tindakan nyata guna mengakhiri genosida di Palestina, pemerintah Singapura justru mengajukan tuntutan pidana terhadap mereka yang secara damai menyatakan solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Kami menyerukan kepada pemerintah Singapura untuk:
- Mencabut segala dakwaan terhadap aktivis yang terlibat dalam aksi solidaritas damai untuk Palestina;
- Hentikan semua investigasi dan intimidasi terhadap aksi solidaritas damai untuk Palestina;
- Berhenti terlibat dalam genosida di Palestina yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel dengan memutus semua hubungan dengan Israel.
Organisasi yang ingin mendukung pernyataan bersama ini, dapat menghubungi kami di: bit.ly/WA-AJ
Ini adalah pernyataan bersama yang diinisiasi oleh Jaringan Kiri Asia Tenggara dan didukung oleh:
———-
Drop charges against Pro-Palestine activists in Singapore
We, the undersigned organisations, are deeply concerned over the prosecution of three activists in Singapore for organising Palestine solidarity action.
The three pro-Palestine solidarity activists, Annamalai Kokila Parvathi, Siti Amirah Mohamed Asrori, and Mossammad Sobikun Nahar, were charged in court on 27th June 2024, under the Public Order Act for organising an assembly or procession without a permit related to the Palestine solidarity actions on 2nd February 2024.
As part of the National Day of Solidarity with Palestine, about 70 people marched to the Presidential Palace on 2nd February 2024 to deliver letters calling for the Prime Minister of Singapore to stop the Singaporean government’s complicity in the genocide committed by the Zionist regime of Israel.
Instead of listening to the people’s demands to take concrete action to end genocide in Palestine, the Singaporean government has resorted to pressing criminal charges on those who are peacefully expressing solidarity with the Palestinian people.
We call upon the government of Singapore to:
- Withdraw all charges against activists who engage in peaceful solidarity actions for Palestine;
- Stop all investigations into and intimidation of peaceful solidarity actions for Palestine;
- Stop being complicit in the genocide in Palestine committed by the Zionist regime of Israel by cutting off all links with Israel.
Any organisation would like to endorse this joint statement, can contact us at: bit.ly/WA-AJ
This is a joint statement initiated by the South East Asian Left Network and endorsed by:
===========
- Parti Sosialis Malaysia (PSM), Malaysia
- Partido Lakas ng Masa (PLM), Philippines
- Socialist Worker Thailand
- Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI), Indonesia
- Marsinah.id, Indonesia
- Perempuan Mahardhika, Indonesia
- Perserikatan Sosialis, Indonesia
- People’s Liberation Party, Indonesia
- Praxis, Indonesia
- Sembada Bersama, Indonesia
- East Cinema, Indonesia
- Socialist Alliance, Australia
- Socialist Alternative, Australia
- Solidarity, Australia
- Jews Against The Occupation 1948, Australia
- Palestine Action Group Sydney, Australia
- Trade Unionists for Palestine, Australia
- Communist Party of India (Marxist-Leninist) Liberation, India
- Gabungan Marhaen, Malaysia
- People Like Us Support Ourselves (PLUsos)
- Socialist Aotearoa, New Zealand
- Haqooq Khalq Party, Pakistan
- CoRRECT Movement, Philippines
- Green Party of the Philippines
- Socialist People’s Forum, Sri Lanka
- Ecosocialism 2024 Conference
- Revolutionary Communist International Tendency (RCIT)
- Jentayu, Malaysia
- Lingkar Studi Sosialis, Indonesia
- Partido Sosyalista, Philippines
Comment here