InternasionalPernyataan Sikap

Pernyataan Sikap Bersama “Biarkan Kuba Hidup!”

Kami yang bertandatangan di bawah ini menuntut Pemerintahan Amerika Serikat (AS) saat ini untuk menghapus Kuba dari daftar negara-negara pendukung terorisme dan penghapusan blokade tanpa syarat, yang ditolak oleh seluruh komunitas internasional.

Selama lebih dari 60 tahun, Pemerintah AS telah menjalankan kebijakan permusuhan terhadap Kuba dengan niat politik yang jelas untuk mengisolasi Rakyat Kuba melalui blokade yang kejam dan tak manusiawi. Di tengah pandemi, Pemerintahan Trump semakin menghancurkan perekonomian Rakyat Kuba tidak hanya dengan memperketat blokade lewat 243 sanksi baru, namun juga dengan memasukkan Kuba ke dalam daftar Negara-Negara Pendukung Terorisme. Pencantuman ini menghalangi Kuba melakukan transaksi menggunakan sistem perbankan internasional dan memperoleh barang-barang yang dibutuhkan dari pasar internasional, seperti bahan bakar, makanan, perlengkapan konstrusi, produk kebersihan, dan obat-obatan.

Kuba pertama kali dimasukan ke daftar Negara Pendukung Terorisme pada 1982 oleh pemerintahan Reagan karena peran Kuba mendukung perjuangan pembebasan nasional di Afrika dan Amerika Tengah.

Pada 29 Mei 2015, Kuba dihapus dari daftar tersebut oleh pemerintahan Obama sebagai bagian dari normalisasi hubungan dengan Kuba. Pejabat Departemen Luar Negeri yang melakukan peninjauan terhadap Kuba memberikan kesimpulan tepat bahwa meskipun ketidaksepakatan antara pemerintah AS dan Kuba, Kuba bukanlah negara pendukung teror.

Pemerintahan Trump kembali menambahkan Kuba ke dalam daftar tersebut pada 12 Januari 2021, dengan menyebutkan peran Kuba dalam negosiasi perdamaian di Kolombia dan menyediakan suaka bagi mantan tahanan politik dari AS. Pembenaran ini absurd, karena Kuba tidak mensponsori terorisme namun mensponsori perdamaian dengan memfasilitasi proses perdamaian antara Pemerintah Kolombia dan ELN, organisasi gerilya Kolombia. Kuba baru-baru ini membantu menengahi gencatan senjata bilateral antara ELN dan pemerintah Kolombia pada 9 Juni tahun ini.

Mencap Kuba sebagai negara pendukung terorisme adalah konotasi mundur yang menyebut korban terorisme ganas sebagai pelaku terorisme. Sejak 1959, Amerika Serikat telah menghabiskan sumber daya yang tak terhitung jumlahnya setara dengan miliaran dolar untuk melatih kekuatan anti-pemerintah di Kuba yang terlibat dalam aksi teroris, seperti membom hotel dan membunuh rakyat. Sejak 1959, 3.478 orang tewas dan 2.099 lainnya menjadi lumpuh dalam serangan teroris terhadap Kuba.

Terlepas dari teror yang terus-menerus ini, Kuba tidak pernah menyimpang dari jalan mendukung rakyat miskin dan tertindas di dunia dalam memerangi kelaparan, penyakit, buta huruf, dan penderitaan. Kuba mendedikasikan sumber dayanya untuk kesejahteraan rakyatnya sendiri dan dunia, bahkan saat menghadapi tekanan ekonomi yang menghancurkannya.

Padahal, Kuba merupakan negara pelopor yang secara konsisten melakukan kerja-kerja solidaritas kemanusiaan internasional selama Pandemi. Kuba menyelamatkan ribuan nyawa selama pandemi dengan brigade medisnya di lebih dari 50 negara di dunia; berkomitmen untuk mendukung proses perdamaian dan membuka pintu penyelesaian konflik bersenjata; berhasil memerangi buta huruf dan membagi metodenya ke seluruh dunia. Kuba adalah negara yang selama pandemi memproduksi tiga vaksin melawan COVID-19 untuk melindungi penduduknya, dan secara historis telah mengalokasikan sumber daya untuk memperkuat solidaritas dan internasionalisme dengan rakyat di seluruh penjuru dunia.

Kami percaya bahwa baik blokade maupun tindakan lain semacam itu tidak akan berhasil mengalahkan kedaulatan dan penentuan nasib sendiri Rakyat Kuba. Kekuatan dan humanisme Kuba adalah kesaksian atas pencapaian proyek-proyek sosialnya, dan Kuba terus menjadi titik acuan bagi rakyat dunia yang memperjuangkan perdamaian dan keadilan.

Karena alasan-alasan ini, kami mendesak tuntutan agar Pemerintah Amerika Serikat menghapus Kuba dari daftar tersebut.

Kami percaya bahwa tekanan internasional dan menyebarluaskan informasi yang akurat mengenai rekam jejak solidaritas kemanusiaan internasional yang dilakukan oleh Kuba dapat memenangkan penghapusan Kuba dari daftar negara pendukung teorisme. Lebih jauh lagi, kami sepakat dengan 185 negara di Majelis Umum PBB yang menolak blokade AS terhadap Kuba di tahun 2022 sekaligus tahun-tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, kami membuat seruan global kepada para organisasi dan tokoh sosial, gerakan populer, gerakan berbasis keyakinan, para seniman, atlit, jurnalis, asosiasi perdamaian, dan mereka yang membela hak asasi manusia dan kesetaraan di antara umat manusia, untuk menandatangani surat ini melalui tautan berikut ini: bit.ly/BiarkanKubaHidup Kami akan mengantarkan petisi ini ke Gedung Putih pada 8 Desember 2023.

Kuba tidak sendirian; seluruh dunia berdiri bersama Rakyat Kuba!

Kuba ya, blokade tidak!

======================================

Join Statement “Let Cuba Live!”

We demand the removal of Cuba from the United States (US) Administration’s list of countries supporting terrorism, along with the unconditional lifting of the debilitating blockade, an action met with unanimous opposition from the international community.

For more than six decades, the US Government has persistently pursued a hostile policy towards Cuba, driven by a clear political agenda to isolate the Cuban people through a cruel and inhumane blockade. Amidst the ongoing pandemic, the Trump Administration escalated the economic hardship faced by the Cuban populace. This was not limited to tightening the blockade through the imposition of 243 new sanctions, but also included the unjust classification of Cuba as a Country Supporting Terrorism. Such an unjust characterization impedes Cuba’s ability to engage in international financial transactions and procure essential goods from global markets, including fuel, food, construction equipment, hygiene products, and medicines.

Cuba was originally designated as a State Supporter of Terrorism in 1982, during the Reagan administration, largely due to its support for national liberation movements in Africa and Central America.

In a positive turn, on May 29, 2015, the Obama administration removed Cuba from this list as part of efforts to normalize relations. A thorough review conducted by State Department officials rightfully concluded that, despite differences between the US and Cuban governments, Cuba does not sponsor terrorism.

However, regrettably, the Trump administration reinstated Cuba on this list on January 12, 2021, citing Cuba’s involvement in peace negotiations in Colombia and its sheltering of former US political prisoners. This rationale is fundamentally flawed since Cuba actively promotes peace by facilitating dialogue between the Colombian Government and the ELN, a Colombian guerrilla organization. Cuba played a pivotal role in brokering a bilateral ceasefire between the ELN and the Colombian government on June 9 of the same year.

Labeling Cuba as a terrorism-supporting nation is a distorted characterization that turns victims of terrorism into alleged perpetrators. Since 1959, the United States has invested substantial resources, amounting to billions of dollars, in training anti-government forces in Cuba, who have engaged in acts of terrorism, including hotel bombings and loss of innocent lives. Over this period, terrorist attacks against Cuba have resulted in 3,478 fatalities and left 2,099 individuals severely injured.

Despite enduring relentless acts of terror, Cuba has remained steadfast in its commitment to supporting impoverished and oppressed populations worldwide in their struggles against hunger, disease, illiteracy, and suffering. Cuba allocates its resources to the well-being of its citizens and global humanitarian endeavors, even in the face of immense economic pressures.

Indeed, Cuba has been a pioneering nation in consistently conducting international humanitarian work, particularly during the pandemic. Cuba saved countless lives through its medical brigades deployed to over 50 countries worldwide. It continues to champion peace processes and actively contributes to conflict resolution efforts. Cuba’s achievements in eradicating illiteracy serve as a model for the world. During the pandemic, Cuba developed three COVID-19 vaccines to safeguard its population and has a long history of allocating resources to promote solidarity and internationalism across the globe.

We firmly believes that neither the blockade nor any other such measures will succeed in undermining the sovereignty and self-determination of the Cuban people. Cuba’s strength and humanism serve as a testament to the successes of its social projects, making it an enduring source of inspiration for people worldwide who strive for peace and justice.

For these compelling reasons, we call upon the United States Government to remove Cuba from its list.

We believe that international pressure and the dissemination of accurate information about Cuba’s track record of international humanitarian solidarity can secure Cuba’s removal from the list of alleged terrorism-supporting countries. Furthermore, we align ourselves with the 185 countries that voiced their opposition to the US blockade of Cuba at the 2022 UN General Assembly, as well as in previous years.

Therefore, we issue a global appeal to organizations, prominent figures in society, grassroots movements, religious communities, artists, athletes, journalists, peace advocacy groups, and human rights defenders to endorse this petition by following the link: bit.ly/BiarkanKubaHidup On December 8, 2023, we will present this petition to the White House.

Cuba is not alone; the entire world stands in solidarity with the Cuban people!

Cuba, yes; blockade, no!

Signed by:

Konfederasi KASBI

www.kasbi.or.id

@konfederasikasbi_

Media Marsinah

http://www.marsinahfm.com/

rakommarsinahfm@gmail.com

Lintas Komunal

@lintaskomunal

Partai Pembebasan Rakyat

https://koranpembebasan.org/

peopleliberation@protonmail.com

Aliansi Mahasiswa Papua
Cakrawala Muda Kerakyatan

@cakrawala_mudakerakyatan

Liga Pemuda Sosialis

linktr.ee/ligapemudasosialis

BPPM Balairung UGM
Muda Melawan

@mudamelawan

Sekolah Alternatif Papua
5 Kolektif Para-Para Papua

@Kolektif

Green Papua
Sentral Gerakan Buruh Nasional
Resistance

@resistance.jabodetabeka

Federasi Serikat Buruh Demokratik Kerakyatan
Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik Kalimantan Timur
Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI) Fakultas Hukum Universitas Mulawarman
Pusat Perjuangan Mahasiswa untuk Pembebasan Nasional
Social Movement Institute

@socialmovementinstitute

Lingkar Studi Sosialis

@studisosialis

Federasi Serikat Buruh Militan
Perserikatan Sosialis/ Socialist Union

Jika ingin bersolidaritas dan mencantumkan nama organisasi, kawan silahkan hubungi:

Loading

Comment here