Aksi memperingati 1 Desember sebagai Hari Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat yang ke-60 tahun dilancarkan di berbagai kota besar baik di Indonesia, Papua maupun beberapa kota di luar negeri.
Di Indonesia, aksi demonstrasi setidaknya dilancarkan di enam kota besar, yakni di Jakarta, Bali, Yogyakarta, Surabaya, Ambon dan Kupang. Aksi dilakukan dalam berbagai bentuk, baik pembentangan spanduk, pamflet, orasi-orasi politik, hingga aksi sujud, sebagai bentuk ‘minta maaf’ rakyat Indonesia terhadap orang Papua yang dijajah oleh kolonialisme Indonesia.
Di Jakarta, Bali dan Ambon aksi diwarnai dengan upaya represi yang dilakukan oleh beberapa milisi sipil reaksioner, seperti Patriot Muda Nusantara (PNG) di Bali, termasuk juga oleh pihak kepolisian. Massa aksi FRI WP dan AMP di Bali sempat memberikan perlawanan yang membuat milisi sipil reaksioner tersebut berlindung di balik aparat kepolisian. Dalam laporan yang dikeluarkan oleh Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP), bahwa setidaknya terdapat lebih dari 10 orang mengalami luka-luka juga belasan lainya akibat pembubaran paksa oleh aparat kepolisian.
Dalam aksi-aksinya, massa menuntut kemerdekaan bagi bangsa Papua sebagai solusi untuk mengakhiri konflik di Papua. Massa juga menuntut agar UU Otonomi Khusus, Omnibus Law harus segera dicabut dan semua perusahaan multinasional seperti Freepot atau LNG yang merusak alam Papua harus segera ditutup.
Di Yogyakarta, aksi ditutup dengan menyanyikan lagu Mars Papua, pekikan “Papua Merdeka! Papua Merdeka!” dan pengibaran bendera Bintang Kejora.
Sementara itu, di Papua aksi memperingati 1 desember juga diselenggarakan di Jayapura, Sorong, Merauke, Yahukimo, dan beberapa tempat-tempat lain yang melakukan ibadah seperti di Kaimana, Timika dan Manukwari.
Di Jayapura, delapan orang pemuda dan mahasiswa secara spontan mengibarkan bendera Bintang Kejora di depan Gedung Olahraga Kota Jayapura. Setelah upacara pengibaran, delapan orang tersebut langsung dibekuk dan ditahan oleh polisi hingga saat ini. Sementara di Sorong, aksi dimulai dari kompleks Kamnas dan berakhir di depan Ramayana Mall. Aksi kemudian ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap. Pengibaran bendera juga dilakukan di Mamberamo Tengah.
Sebelumnya, di Merauke polisi juga menangkap mama Paulina Imbumar – Pendoa Spritual – dan 10 orang pengikutnya yang pada tanggal 30 November datang ke Polres Merauke untuk menyampaikan secara damai niatnya untuk mengibarkan bendera Bintang Kejora pada 1 Desember. Namun tanpa negosiasi, polisi langsung menangkap mama Paulina dan rombonganya.
Tidak hanya di Indonesia, solidaritas dan peringatan hari kemerdekaan juga terjadi di berbagai negara. Seperti di PNG, upacara pengibaran dilakukan di Renbo, Port Moresby; di Suva, Fiji; Sydney, Melbourne, Brisbane, Adelaide, dan Canberra Australia. Pembentangan Bintang Kejora juga dilakukan di Polandia oleh Rafal Szymborski, dan di Dili, Timor Leste oleh Front Rakyat Maubere untuk West Papua. (mm).
Comment here