“Mungkin yang begitu dekat dan harus kami hadapi adalah kematian, tetapi hal itu tidak membuat kami takut, kami harus melanjutkan perjuangan untuk sesuatu yang baru saja dimulai.” Minerva Mirabal
Tanggal 25 November ditetapkan sebagai Hari Internasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. Ketetapan itu diputuskan pada 17 Desember 1999 oleh Majelis Umum PBB. Tanggal itu dipilih sebagai penghormatan terhadap Mirabal bersaudara, yaitu Patria Marcedez Mirabal, Minerva Mirabal dan Maria Teresa Mirabal yang dibunuh pada 25 November 1960. Mirabal Bersaudara dijuluki Las Mariposas (kupu-kupu), mereka adalah kakak beradik yang juga aktivis politik. Namun perjuangan Mirabal Bersaudara bukan terbatas pada perjuangan perempuan melawan kekerasan semata. Perjuangan Mirabal Bersaudara adalah perjuangan untuk demokrasi dan keadilan, mereka menjadi simbol perlawanan terhadap kediktaktoran Rafael Trujillo, presiden Republik Dominika saat itu.
Rafael Leonidas Trujillo Molina, atau sering dijuluki sebagai El Jefe atau Pak Bos, mulai karirnya menjadi informan dan germo bagi Amerika Serikat yang menduduki Republik Dominika tahun 1916. Dia dilatih menjadi perwira dan pada tahun 1928 dia menjadi Kepala Staf “Angkatan Bersenjata”. Dari posisi tersebut Trujillo kemudian menggulingkan pemerintahan yang sah dan mendirikan kediktaktoran Trujillo. Dia mempertahankan kekuasaannya dengan polisi rahasia, mata-mata, informan dan kelompok reaksioner yang dikenal sebagai La 42. Kartu identitas harus selalu dibawa setiap penduduk yang berisikan nama, umur, status perkawinan, pekerjaan, ras, alamat, foto, sidik jari dan informasi lainnya. Kartu tersebut harus distempel ketika memilih dalam pemilu dan tidak memilih akan dianggap sebagai oposisi terhadap El Jefe. Tanpa kartu itu maka penduduk tidak bisa mendapatkan pekerjaan, menikah, mengemudi atau bahkan dikuburkan. Trujilo memiliki kekayaan sekitar 500 juta USD dari industri tekstil, pertambangan, rokok, garam, peternakan, dsb. Sementara perusahaan Amerika seperti General Motors, Allis Chalmers, Ford Motor, Kelvinator juga mendapatkan keuntungan sekitar 2,6 juta penduduk Dominika hidup dengan sekitar 1 USD.
Mirabal bersaudara lahir dari keluarga kaya raya dengan orang tuanya pemilik tanah dan pedagang. Selain itu mereka juga memiliki usaha penggilingan kopi, toko, pasar daging, dan pabrik penggilingan padi. Keluarga Mirabal adalah keluarga yang cukup maju dan bebas, dengan pergaulan luas namun patuh pada Trujillo dan tak menaruh perhatian pada korupsi, kemiskinan serta ruang demokrasi yang sempit. Mirabal bersaudara termasuk perempuan-perempuan pertama yang maju dalam pendidikan di Dominika. Minerva adalah perempuan pertama yang berhasil sekolah di Fakultas Hukum Universitas Santo Domingo, Maria Teresa adalah perempuan kedua yang bergabung di sekolah Matematika dan Biologi.
Pada tanggal 12 Oktober 1949, Trujillo mengadakan pesta untuk memperingati penemuan benua Amerika oleh Colombus dan menghormati masyarakat Provinsi Espaillat. Keluarga Mirabal juga diundang, Trujillo terkenal senang melecehkan perempuan-perempuan muda dan memiliki banyak selir di berbagai istananya. Dalam pesta tersebut, Trujillo gagal merayu Minerva dan El Jefe pun berang. Intimidasi hingga penangkapan dilakukan berulang-ulang terhadap keluarga Minerva dan teman-teman dekatnya. Akibatnya ayah Mirabal bersaudara meninggal pada tahun 1953.
Minerva Mirabal merupakan yang pertama memutuskan bergabung dalam gerakan bawah tanah untuk menggulingkan Trujillo. Kesadarannya untuk melawan muncul pada saat ia bersekolah di Colegio Inmaculada Concepción. Di sekolah ini dia mengorganisir teman-temannya yang orang tua, saudara atau teman yang lain menghilang, ditahan, disiksa atau dibunuh oleh Rejim Trujillo. Minerva juga berkenalan dengan Pericles Franco “Ornes” pada tahun 1940, seorang pendiri Partai Sosialis Populer dan terkenal sebagai “Anti-Trujillo”. Kesadaran maju ini juga dipupuk dengan membaca berbagai macam literatur kiri dan mendengarkan siaran radio Kuba dan Venezuela yang diterima secara illegal. Literatur-literatur kiri serta siaran radio tersebut lebih objektif serta terus menerus menyiarkan dan menganalisa kondisi ekonomi dan politik Republik Dominika, termasuk berbagai perubahan yang terjadi di negara-negara Amerika Latin lainnya, Invasi Luperion dan Revolusi Kuba.
Maria Teresa mengagumi Minerva dan mengikuti jejak politiknya. Berdua, Maria dan Minerva, berulang kali ditangkap dan dipenjara oleh Rejim Trujillo. Sementara Patria bersama suaminya menyediakan rumah mereka untuk tempat konsolidasi gerakan. Patria begitu peduli terhadap masa depan politik bagi anak-anaknya kelak, ia mengatakan: “Kita tak boleh biarkan anak kita hidup di bawah rezim yang korup dan tiran, kita harus berjuang melawannya, dan saya siap memberikan segalanya, termasuk jiwa saya jika perlu”. Mirabal sekeluarga satu persatu bergabung dalam (mendukung) gerakan revolusi. Suami-suami mereka bahkan anak-anak mereka bekerja (dan dididik) untuk revolusi.
Tahun 1950-1960an adalah perjalanan perjuangan panjang bukan hanya bagi Mirabal Bersaudara namun juga Rakyat Dominika. Berawal dari usaha penggulingan Trujillo pada 14 Juni 1959 oleh pasukan Gerakan Pembebasan Dominika (Dominican Liberation Movement) yang beranggotakan para pelarian politik dan kaum muda Dominika yang tinggal di luar negeri. Gerakan ini berhasil digagalkan, walau demikian gerakan ini menjadi inspirasi bagi berbagai usaha pemberontakan rakyat Dominika melawan Trujillo.
Hal inilah yang mendorong gerakan politik bawah-tanah anti kediktatoran membentuk kelompok Pergerakan 14 Juni yang diorganisir untuk membangun perlawanan di Dominika, Mirabal Bersaudara terlibat dalam pembangunannya. Manuel Aurelio “Manolo” Tavárez Justo, pasangan Minerva, adalah pemimpin gerakan ini. Tak lama setelah kegagalan Luperion Invasion, Gerakan Pembebasan Dominika mengorganisir konspirasi berikutnya yang terus berlanjut hingga 1960an.
Setelah itu, semakin banyak saja kaum muda, kelas menengah dan rakyat tertindas Dominika yang menentang dan melawan Rezim El Jefe. Sementara El Jefe berusaha meredam perlawanan dengan penangkapan. Penangkapan dan penyiksaan kepada para aktivis muda ini membakar kemarahan rakyat Dominika. Mereka menuntut pembebasan para tahanan politik. Dunia Internasional juga menyampaikan kecaman-kecaman keras. Karena tekanan bertubi-tubi inilah Trujillo kemudian membebaskan para tahanan perempuan. Meskipun demikian, Manolo, Pedro dan Leandro, suami-suami dari Minerva, Patria dan Maria Teresa, tetap dipenjarakan.
Rejim Trujillo kemudian mengambil keputusan untuk membunuh Mirabal Bersaudara. Keputusan ini diambil sebab Mirabal Bersaudara menjadi ancaman besar dan berbahaya bagi rezim, ini juga karena kepopuleran mereka dihormati dan dikagumi di Dominika. Berapa kalipun Trujillo memenjarakan mereka, berapa banyaknyapun harta milik keluarga mereka dicaplok, Minerva, Patria dan Maria Teresa menolak untuk takluk dan tetap berjuang demi demokrasi sejati dan kebebasan sipil bagi rakyat Dominika.
Pembunuhan Mirabal Bersaudara membangkitkan kemarahan rakyat Dominika dan merupakan awal bagi kejatuhan Rejim Trujillo. El Jefe kemudian dibunuh setahun setelah kematian Mirabal bersaudara (30 Mei 1961). Mirabal Bersaudara mereka menjadi simbol dari perlawanan terhadap kediktatoran Trujillo. Mirabal Besaudara selamanya menjadi simbol perjuangan kaum perempuan di negeri-negeri Amerika Latin.
Ditulis oleh Kuggy Kayla | Kader KPO-PRP
Tulisan ini juga diterbitkan dalam Arah Juang edisi 33, III-IV November 2017, dengan judul yang sama.
Comment here