Ditulis oleh Charlie Kimber
Serangkaian pemogokan pabrik-pabrik produksi non-esential di Perancis, memaksa para bos untuk menutup beberapa pabrik, setidaknya untuk sementara.
Pemberontakan terhadap penggiringan ke tempat kerja yang tidak aman telah mengkhawatirkan bisnis besar.
Patrick Martin, kepala organisasi para bos Medef mengatakan, “Ada perubahan sikap brutal para pekerja dalam semua sektor aktivitas”.
Satu pemogokan yang khususnya sangat baik terjadi di pabrik Dassault Aviation di Argenteuil. Pabrik ini membuat jet tempur untuk militer.
Anthony De Castro, perwakilan serikat buruh CGT di pabik mengatakan “Tidak ada masker yang disediakan untuk para pekerja, ataupun hand sanitizer. Enam sampai tujuh pekerja sakit senin lalu dan hari berikutnya menjadi 13 orang.”
“Manajemen mengatakan, mereka dikirim ke rumah dan ini bukanlah kasus Covid-19 tapi tidak ada yang dites”.
CGT menuntut pabrik ditutup setidaknya selama 15 hari, yang ditolak para bos.
Jadi sekitar 300 pekerja segera melancarkan mogok. Dihadapkan pada perlawanan ini, para bos menutup pabrik.
Ekspor
CGT menambahkan “bisnis manufaktur dan pesawat militer untuk ekspor bukanlah sektor esensial bagi kehidupan negeri.”
“Bagi CGT, hidup dan kesehatan pekerja serta keluarga mereka sangat berharga dan harus didahulukan dari semua pertimbangan keuangan”
Sementara itu, pemerintahan presiden Emmanuel Macron telah memaksakan serangkaian undang-undang represif yang dikatakan akan menghadapi krisis virus corona. Partai utama sayap kanan serta partai fasis RN mendukung mereka dan hanya partai La France Insomise dari Jean-Luc Melenchon memilih menolaknya.
Langkah-langkah tersebut akan memungkinkan perusahaan untuk melanggar beberapa batasan kerja dan membatasi libur. Orang-orang yang berada di luar rumah mereka tanpa alasan yang jelas akan di denda £125 untuk pelanggaran pertama.
Jika terjadi penggulangan maka denda tersebut akan naik sebesar £1,400. Penggulangan kembali bisa dijebloskan ke penjara selama 6 bulan.
Para tuna wisma dan orang kulit hitam dipukul keras dengan undang-undang yang baru ini.
Sepuluh persen dari denda di seluruh negeri ditarik di distrik Seine Saint-Denis dimana terdapat 2,5 persen populasi rakyat Perancis. Ini juga distrik dengan proposi migran tertinggi.
Naskah diambil dari website Socialist Workers UK Dapat diakses melalui Bosses are Rocked by the ‘Brutal Change of Attitude’ Among Workers dimuat pada 24 Maret 2020. Diterjemahkan oleh Erza Noland, anggota Lingkar Studi Kerakyatan.
Comment here