Kebudayaan

Tembok Palsu

oleh Dadolin Murak

Ragaku

bisa kau ‘Cipinang-kan’

tubuh kurusku

bisa kau ‘Pulau Buru-kan’

tapi

Jiwaku

tak mungkin kau ‘Cipinang-kan’

karane jiwaku

mampu merobohkan

tembok dan benteng palsu penjaramu

dan

akal ku

tak dapat kau ‘Pulau Buru-kan’

karena akal dan naluri kemanusiaanku

mampu mengarungi dan mengalahkan

lautan kekejianmu

Dili/Jogyakarta, 7 Desember 1998.

Puisi ‘zaman old’ untuk Pramoedya Ananta Toer, Xanana Gusmão, Lasama, dan Aktifis Pro-demokrasi di Penjara Cipinang.

Loading

Comment here