Terjerumusnya Hong Kong ke dalam represi dan kekuasaan otoriter telah mengagetkan dunia. Tahun sebelumnya, khususnya sejak Carrie Lam menjadi Kepala Eksekutif pada Juli 2017, Hong Kong telah menderita gelombang tsunami represi dengan pemenjaraan 16 aktivis demokrasi muda, termasuk para pemimpin terkemuka dari Gerakan Payung 2014, dan pemecatan enam legislatur terpilih. Dengan semakin banyak pengadilan dan kemungkinan vonis hukuman penjara yang lebih keras semakin membayang, hak-hak demokratis di Hong Kong yang telah dimenangkan susah payah sebelumnya kini tengah dicabik-cabik demi kepentingan kediktatoran Tiongkok yang terjadinya bersamaan dengan penindasan paling parah di Tiongkok daratan sejak penhancuran gerakan demokrasi 1989.
Peningkatan penggunaan pengadilan hukum Hong Kong sebagai alat represi politik menunjukkan klaim pemerintah yang mendaku menjunjung tinggi hukum hanyalah bualan semata. Ini adalah bagian dari agenda terencana untuk merampas kebebasan-kebebasan politik dan hak-hak demokratis di Hong Kong. Rezim Tiongkok jelas merasa terancam bahwa perjuangan demokrasi massa di Hong Kong bisa menjalar ke Tiongkok daratan dan mengilhami tuntutan-tuntutan demokratis seperti kebebasan berpendapat, pemilu, hak-hak serikat buruh, dan kebebasan berorganisasi.
Kami yang bertandatangan di bawah ini mengekspresikan solidaritas kami dengan perjuangan untuk hak-hak demokratis di Hong Kong, Tiongkok, dan di seluruh dunia. Kami menuntut dibebaskannya para tahanan politik dan diakhirinya represi pemerintah. Kami menentang diskualifikasi para legislatur—di atas hukum palsu (yang disebut-sebut pengambilan sumpah “bermuka dua”)—yang jelas bertujuan membalik kekalahan-kekalahan pemerintah pada pemilu legislatif 2016 dan menyingkirkan para legislatur radikal.
Ini merupakan respon standar pemerintah Tiongkok dan Hong Kong untuk menampik kritik internasional dan mencapnya sebagai “campur tangan” oleh “pihak-pihak asing.” Harap perhatikan bahwa para penandatangan petisi ini bukanlah perwakilan pemerintah atau kaum berhak istimewa. Kami adalah rakyat: buruh, gerakan sosial dan hak-hak sipil yang berjuang bersama kaum tertindas dan terampas. Oleh karena itu dengan suara rakyat jelata, yang melintasi batas-batas negara, kami menyerukan agar represi politik di Hong Kong diakhiri.
Ratusan aktivis dari seluruh dunia yang telah menandatangani petisi antara lain:
IRLANDIA Members of Parliament (TDs) representing Solidarity-People Before Profit: Ruth Coppinger TD, Paul Murphy TD, Mick Barry TD, Richard Boyd Barrett TD, Brid Smith TD, Gino Kenny TD. INDONESIA Indonesian People’s United Resistance, political party, (PPRI – Pusat Perjuangan Rakyat Indonesia). AMERIKA SERIKAT Kshama Sawant, Seattle City Councilmember, Socialist Alternative. PRANCIS Stuart Russel, Director of International Association of People’s Lawyers Monitoring Committee on Attacks on Lawyers. SPANYOL Ana García Rubio, Secretary General of the Students’ Union (Sindicato de Estudiantes). PAKISTAN Tariq Shahzad, Secretary General of Barabri Party Pakistan (Equality Party). BRITANIA Paul Heron, Executive Committee member of Haldane Society of Socialist Lawyers. Dave Nellist, former Member of Parliament and Socialist Party National Committee. Teresa MacKay, Branch Secretary, Unite the Union. JERMAN Lucy Redler, Member of National Committee of DIE LINKE – Left Party. YUNANI Nikos Kanellis, Volos City Councillor, Xekinima/CWI. HONG KONG “Long Hair” Leung Kwok-hung, former member of Legislative Council for League of Social Democrats. Elsa Au, mother of political prisoner Faning Yim Man-wa. KOBUMI (Komunitas Buruh Migran) Indonesian migrant workers’ organisation. Sally Tang Mei-ching, Chairwoman, Socialist Action. Ng Chi-Fai, Chairman, Hong Kong Chef’s Union. SWEDIA Christer Bergström, historian and author. Yonggang Cui, exiled Chinese dissident. TURKI Irem Güven, LGBTI Peace Initiative.
Mari berpartisipasi lewat tandatangani petisi di tautan ini:
https://form.jotform.me/72674408985471
Tulisan ini diterjemahkan dari laman Stop Repression in Hong Kong. Laman tersebut dapat diakses di https://web.facebook.com/hkrepression/diterjemahkan oleh Leon Kastayudha, kader KPO PRP
Comment here