Seiring dengan semakin dekatnya 25 Juli 2017 – Hari Solidaritas Internasional III terhadap Para Tahanan Antifasis, kita mendapati diri kita melawan hydra fasisme dan ideologi ekstrem kanan. Meskipun banyak kepalanya memiliki wajah berbeda di berbagai belahan dunia, monster ini menyemburkan rancuan yang sama: nasionalisme dan bigotri dimana-mana. Mereka mempersetankan para pengungsi, imigran, dan menebar kebencian kepada umat Muslim, serta menyerang LGBTQ juga kaum tertindas lainnya yang berjuang atas pembebasan dan hidup mereka.
25 Juli 2017 – Hari Solidaritas Internasional III terhadap Para Tahanan Antifasis bermuasal tahun 2014 dari Hari Solidaritas terhadap Jock Palfreeman, orang Australia yang dihukum 20 tahun penjara di Bulgaria karena membela dua laki-laki Roma (bentuk jamak Rom—kelompok etnis yang tinggal di banyak komunitas di dunia. Sering juga disebut kaum Gipsi yang berkonotasi negatif) yang diserang para hooligan sepakbola yang fasis. Baik secara perorangan maupun sebagai bagian demonstrasi terorganisir yang lebih luas, inilah suatu bentuk keberanian dan solidaritas yang mendefinisikan aksi-aksi antifasis melawan kekuatan-kekuatan kebencian. Sejak solidaritas tahun lalu, kita telah menyaksikan semangat ini di seluruh dunia—di Indonesia, Republik Ceko, Brazil, Polandia, Inggris, Yunani, Amerika Serikat, Prancis, Suriah, Jepang, dan lainnya.
Meskipun antifasisme bersifat global namun sayangnya demikian pula represi negara. Ratusan aktivis antifa di AS telah ditangkapi karena melawan rezim Trump dan kekuatan-kekuatan jalanan Ekstrem Kanan. Sedangkan di Belarusia, negara terus-menerus dengan keras merepresi perlawanan antifasis. Satu sisi banyak kawan ini yang menunggu divonis, sisi lain banyak juga lainnya yang merana di penjara. Kami tidak akan melupakan kawan-kawan yang berada di balik jeruji bui ini.
Kami menyerukan kepada seluruh anti-fasis di dunia untuk bersolidaritas terhadap para tahanan antifasis. Selenggarakanlah acara atau aksi untuk mereka. Mereka di sana untuk kita, dan kita di sini untuk mereka.
No Pasaran!
Sampai Kita Semua Bebas-Merdeka!
Berikut adalah daftar para tahanan antifasis sedunia yang telah divonis. Ratusan lainnya telah ditahan namun belum divonis; kami mendorong kelompok-kelompok lokal untuk mendukung para pejuang antifasis yang mengalami permasalahan hukum. Bila kalian tidak menyalurkan donasi kepada orang tertentu secara spesifik, alangkah baiknya untuk mendukung International Anti-Fascist Defence Fund atau Dana Pembelaan Anti-Fasis Internasional di https://intlantifadefence.wordpress.com/
Tolong kontak kami: bila kalian mengenal dan mengetahui kalau ada seorang tahanan antifasis yang belum dicantumkan dari daftar (termasuk rincian informasi tentang mereka dan bahasa apa yang mereka gunakan); bila kalian bisa membantu menerjemahkan seruan ini; atau bila kalian merencanakan suatu acara, sehingga kami bisa membantu mempublikasikannya: nycantifascistaction@gmail.com
EROPA
Belarusia
Roman Bogdan
Roman Bogdan ditahan pada 15 April 2015, akibat represi panjang negara terhadap anti-fasis di Brest yang muncul dari pertarungan antara anti-fasis dan fasis pada 8 Mei 2013. Bulan Oktober, Roman divonis delapan tahun di koloni tahanan (tempat terpencil dan terpisah peradaban yang biasanya digunakan untuk menjebloskan tahanan dan menjadikan mereka buruh penjara) dan diharuskan membayar sanksi 3500 Euro (setara dengan sekitar Rp 53.200.000,-) dengan dalih menyebabkan kerusakan. Tanggal 15 Desember 2015 lewat banding di pengadilan setempat vonisnya diturunkan dua tahun.
Ia bisa membaca bahasa Rusia dan frase-frase sederhana bahasa Inggris.
Alamat:
213010 Shklov
- Molodezhnyj, IK-17, otryad 12
Mogilevskaya obl.
Belarus
http://abc-belarus.org/?p=6153&lang=en
Vlad Lenko
Vlad Lenko adalah aktivis antifasis dari Ivatsevichi (Daerah Brest). Ia ditahan pada 27 Desember 2014 dan dituduh ambil bagian dalam pertaruangan melawan kaum Neo-NAZI setempat pada awal Desember. Vlad didakwa dengan tuduhan hooliganisme kelompok dan serangan fisik yang membahayakan tubuh. Bulan September 2015 ia divonis 6 tahun penjara di koloni tahanan.
Para pendukungnya berupaya menghimpun dana untuk mengajukan banding atas vonis tersebut, yang mereka harap akan mengurangi hukumannya sampai separuhnya. Mereka juga butuh menghimpun 1.000 Euro untuk membayar kerusakan-kerusakan yang dibebankan pengadilan.
Penggalangan dana lewat WebMoney:
$ Z418615316084
€ E146518161935
Ia bisa membaca bahasa Rusia dan frase-frase bahasa Inggris sederhana.
Alamat:
Lenko Vlad Igorevich
211300 Vitebskaya obl.
Vitebskiy rajon, Vitba, IK-3
BELARUS
http://abc-belarus.org/?p=6240&lang=en
Maxim Yahnieshka
Maxim Yahnieshka ditahan setelah bentrokan 1 April 2015 dimana ia masuk rumah sakit karena bertarung melawan para hooligan sayap kanan. Staf rumah sakit memanggil polisi dan Maxim menolak menyebutkan nama para penyerangnya ke polisi. Setelah memperoleh rekaman kamera pengintaian, polisi mengidentifikasi para hooligan sayap kanan dan membuat mereka menuduh Maxim atas konflik-konflik sebelumnya. Tanggal 7 September 2016 ia divonis tiga tahun hukuman tutupan atas serangan fisik yang riskan bagi tubuh, pencurian topi, perusakan properti, dan ancaman pembunuhan terhadap hooligan sayap kanan. Permohonan banding ke tingkat pengadilan yang lebih tinggi tidak berhasil mengubah vonis hukumannya. Tanggal 12 Desember 2016 ia dipindahkan ke Rumah Tutupan.
ABC Belarus mendorong para pendukung untuk membantu keluarga Maxim menanggung biaya terkait penahanannya. Rumah Tutupan mewajibkan Maxim membayar sendiri makanan dan jasa-jasa lainnya. Biaya yang ditanggungnya secara pokok saat ini ditanggung oleh kedua orangtuanya yang saat ini juga berada dalam situasi keuangan sulit.
Jika kalian ingin mendukung Maxim, kirimkan dana lewat ABC Belarus:
– PayPal belarus_abc@riseup.net
– Bitcoin 1CcxWEswKjXZgXQCds5KcHfemzrAASVbuv
– bank account
Account Holder: VpKK e.V.
IBAN: DE 4085 0205 0000 0361 5700
BIC: BFSWDE33DRE
Bank für Sozialwirtschaft
Note: Donation ABC-B
Please make the Note as stated above!
Ia bisa membaca bahasa Rusia dan frase-frase bahasa Inggris sederhana
Alamat:
Address:
Maxim Yahnieshka
IUOT No. 7
225140, Pruzhanski r-n, d. Kuplino
BELARUS
Bulgaria
Jock Palfreeman
Jock Palfreeman adalah seorang tahanan politik antifasis Australia yang tengah menjalani vonis hukuman penjara 20 tahun di Bulgaria akibat kematian misterius seorang hooligan sepakbola Neonazi yang merupakan bagian gerombolan yang menyerang dua laki-laki Roma di Sofia, Bulgaria, tahun 2007. Jock membantu kaum Romani tersebut dan mendapati dirinya seketika menjadi fokus utama sasaran penyerangan. Para otoritas Bulgaria mengerahkan segala daya dan upaya untuk menjamin agar Jock tidak mendapatkan pengadilan yang adil dan setelah penjatuhan vonis, telah menolak—dengan demikian melanggar perjanjian-perjanjian mereka sendiri—untuk memindahkannya ke Australia untuk menjalani sisa vonis masa tahanannya dengan lebih dekat ke keluarganya.
Baru-baru ini Jock menulis bahwasanya, “Meskipun aku tidak ingin orang-orang melupakan bahwa aku terus ditahan karena membela seorang laki-laki Roma yang dengan brutal dipukuli 15 orang Neo-NAZI, 25 Juli 2017 ini saya meminta sebanyak mungkin orang agar mengorganisir dana solidaritas untuk serikat tahanan di sini, Bulgarian Prisoners’ Association (BPRA) atau Asosiasi Tahanan Bulgaria.” Ia juga meminta agar orang-orang melayangkan tulisan kepada para pejabat pemerintah dan meminta mereka bertemu dengan para perwakilan BPRA.
Ia bisa bicara bahasa Inggris dan Bulgaria.
Alamat:
Address:
Jock Palfreeman
Sofia Central Prison
21 General Stoletov Boulevard
Sofia 1309, BULGARIA
http://www.brightonabc.org.uk/jock.html
Rusia
Aleksandr Kolchenko
Aleksandr Kolchenko ditahan di Crimea pada 17 Mei 2014 bersama beberapa orang lainnya dan dituduh oleh para otoritas Rusia dengan tuduhan berpatisipasi dalam suatu “kelompok teroris” yang merencanakan peledakan dekat monumen Api Abadi dan monumen Lenin di Simferopol sekaligus sabotase jalur perkeretaan dan listrik. Aleksandr juga dituduh menjalankan dua tindak pembakaran di bulan April: terhadap markas Partai Persatuan Rusia dan Komunitas Rusia Crimea. Ia dipindah ke Moskow dan ditahan dalam kondisi yang bengis. Para pengacaranya dikenai perintah larangan menyampaikan informasi dan komentar kepada publik maupun kepad apihak ketiga dan tidak diberikan hak-hak mendasar untuk membelanya. Ia menghadapi 15 hingga 20 tahun kamp kerja.
Para otoritas Rusia mengklaim bahwa Aleksandr adalah seorang anggota Right Sektor, suatu organisasi ultra-nasionalis Ukrainia, padahal ia tidak punya hubungan sama sekali dengan kelompok itu—suatu fakta yang dikonfirmasikan oleh keluarga dan kawan-kawannya. Terlebih lagi, Aleksandr adalah seorang antifasis dan anarkis yang secara konsisten menentang gerakan-gerakan nasionalistis di Crime dan menghadapi serangan-serangan fasis terus-menerus karena aktivismenya. Misalnya, setelah pemutaran film mengenai pembunuhan jurnalis anti-fasis, Anastasiya Baburova, ia diserang 30 orang NAZI dengan pisau.
Karena kasus ini sangatlah politis, biaya hukum Aleksandr tinggi, sekitar 850 Euro per bulannya. Investigas telah menimbulkan beban keuangan berat bagi kelompok-kelompok ABC setempat dan ada seruan untuk dukungan finansial dan distribusi informasi. Kalian bisa menyalurkan donasi via PayPal ke abc-msk@riseup.net atau menggunakan akun bank (tulis ke alamat email yang sama untuk lebih rincinya).
Alamat:
Kolchenko Aleksandru Aleksandrovichu, 1989 g.r.
456612
Chelyabinskaya obl, Kopeisk,
ul.Kemerovskaya, 20,
IK-6, otryad 4
RUSSIA
Harap Perhatikan:ABC Moscow menyatakan bahwa surat-surat dalam bahasa Inggris jarang diterima di penjara-penjara Rusia, jadi harap menulis hanya dalam bahasa Rusia (menggunakan program penerjemahan), atau cukup kirimkan foto dan kartupos.
http://avtonom.org/en/news/repressions-against-crimean-activists-political-context
http://wiki.avtonom.org/en/index.php/Aleksandr_Kolchenko
Swedia
Joel Almgren
Joel Almgren divonis hukuman lima tahun enam bulan karena membela demonstrasi anti-rasis yang diorganisir komunitas lokal di Stockholm melawan serangan brutal NAZI pada 15 Desember 2013. Aksi damai—melawan serangan-serangan fasis terhadap para anti rasis lokal dan penyebaran propaganda NAZI di area sekolahan—diserang dengan pisau, tongkat, dan botol-botol kaca oleh kelompok NAZI paling militan di Swedia. Kaum Anti-fasis di lokasi membela demonstrasi dari serangan dan banyak di antara mereka yang mengalami luka-luka.
Joel didenda lebih dari US$ 4080 dan para pendukungnya meminta bantuan menghimpun dana.
Donasi dari akun bank non swedia:
IBAN: SE0680000832799438650120
Bic: SWEDSESS
Ia bisa membaca bahasa Swedia dan bahasa Inggris.
Address:
Joel Almgren
KVA Tidaholm
Skogsholmvägen
522 85 Tidaholm
SWEDEN
http://www.fanggruppen.com/write-to-prisoners-1/
https://www.facebook.com/freejoel
Indonesia
Sebagai tambahan di luar terjemahan ini, dalam konteks Indonesia, meskipun tidak ada tahanan-tahanan yang ditahan dengan identitas eksplisit anti-fasis namun juga terdapat tahanan-tahanan korban rasisme dan pemberangusan demokrasi. Salah satunya adalah Obby Kogoya, seorang pemuda pejuang pembebasan nasional West Papua. Obby Kogoya merupakan salah satu orang yang diserang represi aparat militer dan kepolisian Indonesia bersekutu dengan gerombolan preman Loyalis-Monarkis Yogyakarta yang mengepung Asrama Papua di Yogyakarta. Gerombolan preman ini menyembur-nyemburkan sentimen rasis dengan meneriakkan kafir, anjing, babi, dan monyek kepada mahasiswa-mahasiswa Papua dalam asrama. Serangan rasis dan represif ini dilakukan untuk menindas aksi damai mahasiswa Papua yang hendak menuntut hak menentukan nasib sendiri sekaligus memperingati pertemuan Melanesian Spearhead Group (MSG) pada 13-15 Juli 2016 yang membahas status keanggotaan United Liberation Movement for West Papua (ULWMP), serta peringatan 47 tahun pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA). Dalam demonstrasi 18 Juli 2016 itulah delapan mahasiswa Papua ditangkap dan secara sewenang-wenang dibawa ke Polda Yogyakarta tanpa tuduhan yang sah maupun alasan yang jelas. Enam orang ditangkap saat membeli singkong dari pasar dengan difitnah membawa senjata tajam padahal tak ditemukan sebilah senjata tajam sama seali. Dua orang lainnya dipukuli sebelum ditangkap. Salah satu yang ditangkap adalah Obby Kogoya yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka dengan tuduhan telah melanggar Pasal 212 jo. 213 KUHP Sub 351 ayat 2 KUHP. Humas Polisi Daerah (Polda) DIY, AKBP Anny Pudjiastuti secara tidak benar memfitnah Obby menyerang dan melukai aparat dengan panah. Padahal tidak ada panah dan Obby tidak menyerang aparat. Sebaliknya Obby yang justru diserang dengan membabi-buta. Berikan dukungan kalian pada Obby Kogoya dan kawan-kawan Papua lainnya dengan menghubungi Aliansi Mahasiswa Papua KK Yogyakarta.
Naskah diambil dari blog nycantifa.wordpress.com. Dapat diakses melalui https://nycantifa.wordpress.com/global-antifa-prisoner-list/
Diterjemahkan oleh Leon Kastayudha, Kader KPO PRP
Comment here