Internasional

Kaum Liberal Menyuruh Semua Orang untuk Makan Kotoran

est-libOleh Ben Hiller

10 November 2016

 

“Ketika Donald Trump berkata dia akan membuat Amerika Serikat hebat, yang ia maksud adalah hebat untuk orang-orang kaya seperti Donald Trump…(D)ia akan menggilasmu ke tanah untuk mendapatkan apa saja yang ia inginkan” Senator Partai Demokrat, Elizabeth Warren, tanggal 27 Juni

“Saya menawarkan untuk mengesampingkan perbedaan-perbedaan diantara kita dan bekerja sama dengannya” – Warren, pada tanggal 9 November

*****

“Sistem demokrasi Amerika Serikat sangat kuat… Namun, memilih Tuan Trump akan berarti secara sadar membuatnya dalam bahaya… (Dia) adalah bahaya yang unik dan di depan mata” – editorial Washington Post pada 22 Juli.

“Semua orang Amerika harus menerima penilaian dari pemilih dan bekerja untuk hasil terbaik bagi negara kita dan dunia. Apa artinya dalam praktek? Pertama, untuk berharap bahwa Tuan Trump akan menjadi Presiden yang lebih baik daripada yang kita takutkan, dan untuk mendukungya ketika ia melakukan hal yang benar” tulis editorial Washington Post pada 9 November

*****

“Apa yang telah ia letakan adalah pendekatan yang paling berbahaya, ceroboh yang pernah kita lihat dari seseorang yang ingin menjadi presiden” Hilary Clinton, 18 Juli

“Tadi malam saya memberikan selamat pada Donald Trump dan menawarkan untuk bekerjasama denganya demi negeri kita…. Kita berhutang padanya sebuah pikiran yang terbuka dan kesempatan untuk memimpin” Clinton pada 9 November

 

Donald Trump telah menyajikan tumpukan kotoran yang mengepul pada kelas buruh di AS. Dan kaum liberal yang mapan itu mengedarkan peralatan makannya.

Seruan untuk rekonsiliasi sekarang disuarakan di seluruh negeri oleh orang-orang yang dahulu memperingatkan bahwa jika Trump menjadi presiden akan menghasilkan kiamat. Frase kosong mengenai “persatuan” dan “penyembuhan” dan “menjembatani perbedaan” sedang digunakan untuk mencegah setiap perlawanan sejati yang mungkin muncul terhadap Partai Republik dan agendanya

Kaum liberal tahu bahwa Trump, dan sayap kanan yang mengontrol Kongres, akan mendorong Kepolisian lebih represif dan mendorong tindakan lebih keras terhadap orang-orang kulit hitam. Mereka tahu, bahwa Trump akan bertindak keras pada buruh yang tidak memiliki dokumen. Mereka tahu, Trump, akan bertindak keras terhadap hak perempuan untuk aborsi. Mereka tahu bahwa Trump membuat kelompok kanan semakin berani dan lebih jauh lagi membuatnya dapat berkembang. Mereka tahu ia akan mengisi Mahkamah Agung dengan sebanyak mungkin kaum reaksioner.

Mereka juga tahu bahwa Trump adalah pendusta. Mereka tahu bahwa ia tidak akan membawa puluhan ribu lapangan pekerjaan kembali ke negeri batu bara atau secara serius menghidupkan kembali sabuk industri manufaktur. Mereka tahu bahwa setiap upaya untuk melakukannya akan melibatkan serangan besar-besaran terhadap upah dan kondisi kerja di industri kerah biru, digabungkan dengan keringanan besar pajak perusahaan dan pengikisan lebih lanjut terhadap pelayanan publik sebagai akibat dari posisi fiskal pemerintah yang memburuk.

Mereka tahu dia tidak akan menjalankan “bersih-bersih pemerintahan/ draining the swamp” – pemberantasan korupsi dan meminggirkan kekuatan pemilik modal besar di Washington. Mereka tahu janjinya bahwa segala sesuatu “akan berubah dan itu akan berubah dengan cepat” hanya omong kosong yang diulangi bulan demi bulan.

Namun dorongan kaum liberal adalah untuk mengatakan kepada semua orang agar duduk tenang dan biarkan bigot penipu anti klas buruh ini memerintah dalam damai. Ini bukanlah sebuah pengakuan diam-diam bahwa Donald Trump bukanlah bencana, namun konfirmasi bahwa semua orang di Washington apapun kecenderungannya pada akhirnya semua mendukung sistem curang yang sama. Mereka keluar berkampanye dan seolah-olah berkelahi membuat geger, dan kemudian mereka duduk manis dan bicara dengan kata-kata indah memuji pengorbanan luar biasa yang dilakukan oleh lawan mereka untuk negeri ini.

Dibutuhkan sikap egois dan ketidakpedulian luar biasa untuk berjalan seperti itu. Pada saat pemilih dengan tegas menolak sikap halus Partai Demokrat, suara-suara yang ditolak tersebut melompat menawarkan jalan politik tengah yang mirip-mirip juga. Ahli strategi Partai Demokrat pasti berpikir bahwa, setelah beberapa tahun masa kepresidenan Trump, kandidat liberal akan kembali mendapatkan kesempatan untuk menjadi saluran sah dari keluhan kelas buruh menuju pidato di podium malam pemilihan umum yang penuh dengan omong kosong tentang membuka pintu kesempatan dan merebut kembali Impian Amerika/ American Dream. Mungkin mereka belum memahami signifikansi dari tamparan elektoral dan dalamnya krisis yang telah melemparkan politik-seperti biasa kedalam kekacauan di seluruh dunia.

Di sisi yang lain, mungkin kaum liberal yang mapan memang mengerti, namun mereka tetap memilih jalan ini karena tidak ada yang mereka takuti lebih dari perlawanan sejati terhadap status quo oleh kaum buruh dan kaum tertindas. Mereka ingin normalitas dan stabilitas politik, bukan gangguan massal yang benar-benar bisa membawa “perubahan nyata”. Perubahan nyata yang sering dibicarakan oleh para kandidat Presiden dipidato membingungkan mereka.

Ini bukan hanya fenomena AS. Di seluruh dunia, pendirian sikap kaum liberal adalah menyerukan untuk tenang dalam menghadapi Trump, sementara mengakomodasi sayap kanan jauh di negara mereka sendiri, dengan alasan untuk menemukan kesamaan.

Mereka menyuruh kita untuk makan kotoran saat ini sehingga kita dapat menikmati kaviar liberal pada kesempatan berikutnya. Tapi tidak ada gunanya kita menunggu; kita tahu apa yang akan disajikan oleh “kaum progresif” ini ketika mereka mendapatkan kesempatan. Bau busuknya akan sama saja.
Diterjemahkan dari artikel berjudul “Establishment liberals tells everyone to eat shit” dapat diakses melalui https://redflag.org.au/node/5571

Diterjemahkan oleh Yuri Aldebaran, kader KPO PRP

Loading

Comment here