Tidak sejak AS dan UE mengambil alih Eropa Timur, termasuk negeri-negeri Baltik, Jerman Timur, Polandia dan Balkan dan merubah mereka menjadi pos penjagaan militer NATO dan budak ekonomi, kekuasan Barat telah bergerak begitu agresif untuk merebut sebuah negeri yang strategis, seperti Ukrainia, memunculkan ancaman eksistensial terhadap Rusia.
Hingga tahun 2013 Ukrainia adalah ‘Negara penyangga’, pada dasarnya negeri non blok dengan ikatan ekonomi baik dengan UE dan Rusia. Diperintah oleh rejim yang memiliki ikatan dekat dengan oligarki lokal, Eropa, Israel dan Rusia, elit politik yang ada merupakan produk dari kebangkitan politik pada tahun 2004 (apa yang disebut sebagai “Revolusi Oranye”) yang didanai oleh AS. Kemudian dalam dekade berikutnya yang lebih baik, Ukraina menjalankan percobaan gagal dalam kebijakan ekonomi ‘neoliberal’ yang didukung oleh Barat. Setelah hampir dua dekade penetrasi politik, AS dan EU mengakar kuat didalam sistem politik melalui pendanaan jangka panjang terhadap apa yang disebut sebagai non governmental organization (NGO), partai politik dan kelompok-kelompok paramiliter.
Strategi AS dan UE adalah untuk memasang rejim yang fleksibel yang dapat membawa Ukraina ke European Common Market dan NATO sebagai Negara klien subordinat. Negosiasi antara UE dan pemerintahan Ukraina berjalan dengan lamban. Akhirnya tersendat karena syarat berat yang dituntut oleh UE dibandingkan dengan konsesi serta subsidi ekonomi yang lebih menguntungkan yang ditawarkan Rusia. Setelah gagal menegosiasikan aneksasi Ukraina ke UE, dan tidak bersedia menunggu jadwal pemilihan umum konstitusional, kekuatan NATO mengaktifkan NGOs, pemimpin politik kllien mereka serta kelompok paramiliter bersenjata yang didanai dengan baik serta terorganisir dengan baik untuk menggulingkan dengan kekerasan pemerintahan terpilih. Kup dengan kekerasan berhasil dan sebuah junta militer-sipil yang ditunjuk AS bekuasa.
Junta tersebut terdiri dari ‘menteri-menteri’ neoliberal yang fleksibel serta neo fasis chauvinis. Para ‘menteri-menteri’ neoliberal yang fleksibel tersebut dipilih langsung oleh AS untuk memerintah dan memaksakan tatanan politik dan ekonomi baru, termasuk privatisasi perusahaan serta sumber daya publik, memutuskan ikatan perdagangan dan investasi dengan Rusia, menghilangkan perjanjian yang memungkinkan basis angkatan laut Rusia di Crimea dan mengakhiri eksport industri militer ke Rusia. Kelompok neo fasis serta sektor dari militer serta politik ditunjuk menjadi menteri dalam rangka untuk merepresi dengan kekerasan oposisi pro demokrasi apapun di Barat dan Timur. Mereka mengawasi represi terhadap institusi dan praktek dua bahasa (Rusia-Ukraina) – merubah oposisi terhadap rejim kudeta yang didukung AS-NATO menjadi oposisi etnis. Mereka membersihkan semua pemegang jabatan terpilih dari oposisi di Barat dan Timur dan menunjuk pemerintahan lokal dengan penunjukan – pada dasarnya menciptakan sebuah rejim darurat militer.
Target Strategis dari NATO-Junta
Kekerasan NATO, pencaplokan beresiko tinggi terhadap Ukraina didorong oleh beberapa tujuan militer strategis. Ini termasuk :
- Pengusiran Rusia dari basis militernya di Crimea – merubahnya menjadi basis NATO melawan Rusia.
- Merubah Ukraina menjadi batu loncatan untuk mempenetrasi Rusia Bagian Selatan dan Kaukasus; sebuah posisi maju untuk secara politik mengatur dan mendukung partai-partai serta NGO liberal pro NATO didalam Rusia.
- Untuk mengganggu sektor kunci dari industri pertahanan militer Rusia, yang berkaitan dengan pabrik-pabrik Ukraina, dengan mengakhiri eksport bagian-bagian serta mesin-mesin penting ke Rusia. Ukraina telah lama menjadi bagian penting dari kompleks industri militer Uni Soviet. Para perencana NATO dibelakang kup dengan teliti memahami bahwa sepertiga industri pertahanan Soviet tetap berada di Ukraina setelah pecahnya USSR dan empat puluh persen eksport Ukraina ke Rusia, hingga baru-baru ini, terdiri dari persenjataan dan mesin-mesin terkait. Lebih khusus lagi, pabrik Motor-Sikh di Ukraina Bagian Timur memproduksi kebanyakan mesin untuk helikopter militer Rusia termasuk kontrak baru-baru ini untuk menyediakan mesin-mesin untuk seribu helikopter serbu. Ahli strategi NATO dengan cepat mengarahkan antek-antek politik mereka di Kiev untuk menunda semua pengiriman militer ke Rusia, termasuk misil udara-udara jarak menengah, misil balistik antar benua, pesawat transportasi dan roket luar angkasa (Financial Times, 4/21/14, hal 3). Ahli strategi militer AS dan UE melihat kup Kiev sebagai cara untuk menggerogoti pertahanan udara, laut dan perbatasan Rusia. President Putin telah mengakui pukulan tersebut namun menegaskan bahwa Rusia akan mampu menggantinya dengan produk dalam negeri untuk bagian-bagian yang penting dalam waktu dua tahun. Ini berarti hilangnya ribuan pekerjaan ahli pabrik di Ukraina Bagian Timur.
- Pengepungan militer terhadap Rusia dengan majunya basis-basis NATO di Ukraina menyamai basis-basis di Baltik hingga Balkan, dari Turki hingga Kaukasus serta kemudian maju dari Georgia ke Federasi Rusia yang otonom. Pengepungan AS-UE terhadap Rusia didesain untuk mengakhiri akses Rusia ke Laut Utara, Laut Hitam dan Mediterania. Dengan mengepung dan membatasi Rusia pada tanah yang terisolasi tanpa ‘jalur ke laut’, para pembangun kerajaan AS-UE berusaha untuk membatasi peran Rusia sebagai pusat kekuatan pesaing dan kemungkinan penyeimbang bagi ambisi imperial mereka di Timur Tengah, Afrika Utara, Barat Daya Asia dan Atlantik Utara.
Kup Ukraina : Integral Dengan Ekspansi Imperial
AS dan UE bertujuan untuk menghancurkan pemerintahan independen, nasional dan non blok diseluruh dunia dan merubah mereka menjadi satelit-satelit imperial dengan cara apapun yang efektif. Sebagai contoh invasi tentara bayaran bersenjata NATO di Syria diarahkan untuk menggulingkan pemerintahan nasionalis, sekuler Assad dan mendirikan Negara pengikut pro NATO, tidak peduli akibat berdarah bagi rakyat Syria yang beragam. Serangan terhadap Syria memiliki banyak tujuan. Menghilangkan sekutu Rusia dan basis angkatan laut di Mediterania-nya, menggerogoti pendukung Palestina dan musuh Israel, mengepung Republik Islam Iran dan militant kuat Partai Hezbollah di Lebanon serta membangun basis militer baru di tanah Syria.
Pencaplokan NATO terhadap Ukraina memiliki akibat berkali lipat yang mencapai ‘keatas’ menuju Rusia dan ‘kebawah’ menuju Timur Tengah serta mengkonsolidasikan kendali atas kekayaan minyak bumi yang melimpah.
Perang NATO baru-baru ini terhadap sekutu Rusia atau partner dagangnya memastikan ramalan ini. Di Libya, kebijakan independen, non blok dari rejim Gadhafi berdiri sangat berbeda dengan satelit-satelit patuh Barat seperti Moroko, Mesir dan Tunisia. Gadhafi digulingkan dan Libya dihancurkan melalui serangan udara masif NATO. Pemberontakan massa popular anti Mubarak di Mesir serta demokrasi yang mulai muncul disubversi oleh kudeta militer dan pada akhirnya negeri dikembalikan pada orbit AS-Israel-NATO – dibawah kediktaktoran brutal. Serbuan oleh antek NATO, Israel terhadap Hamas di Gaza dan Hezbollah di Lebanon serta juga sanksi AS-UE terhadap Iran semuanya diarahkan melawan sekutu potensial atau partner dagang Rusia.
AS telah bergerak dengan kuat dari mengepung Rusia melalui pemilihan umum dan pasar bebas di Eropa Timur menjadi mengandalkan kekuatan militer, pasukan pembunuh, teror dan sanksi ekonomi di Ukraina, Kaukasus, Timur Tengah dan Asia.
Perubahan Rejim di Rusia : dari Kekuatan Global ke Negara Pengikut
Tujuan strategis Washington adalah untuk mengisolasi Rusia dari luar, menggerogoti kemampuan militernya dan mengikis ekonominya, dalam rangka memperkuat kolaborator ekonomi dan politik NATO didalam Rusia – yang berakibat pada fragmentasi lebih jauh dan kembali pada status semi-pengikut.
Tujuan strategis imperial adalah untuk menempatkan antek-antek politik neoliberal didalam kekuasaan di Moscow, seperti mereka yang mengawasi penjarahan dan penghancuran Rusia saat dekade Yeltsin yang terkenal buruk. Pencaplokan kekuasaan AS-UE di Ukraina adalah langkah besar menuju arah tersebut.
Mengevaluasi Strategi Pengepungan dan Penaklukan
Sejauh ini pencaplokan NATO terhadap Ukraina belum bergerak maju seperti direncanakan. Pertama, pencaplokan kekuasaan dengan kekerasan oleh elit yang dengan jelas pro NATO, secara terbuka mengingkari kesepakatan perjanjian militer dengan Rusia mengenai basis di Crimea, telah memaksa Rusia untuk mengintervensi dengan mendukung populasi lokal, yang banyak sekali etnis Rusia. Setelah referendum bebas dan terbuka, Rusia menganeksasi daerah tersebut dan memastikan kehadiran militer strategisnya.
Sementara Rusia mempertahankan kehadiran angkatan lautnya di Laut Hitam…junta NATO melepaskan serangan militer skala besar terhadap mayoritas berbahasa Rusia pro demokrasi, anti kup di bagian timur Ukraina yang telah menuntut sebuah pemerintahan berbentuk federal yang merefleksikan keberagaman budaya Ukraina. AS-UE mendorong “tanggapan militer” terhadap penolakan popular massa serta mendorong rejim kup untuk menghilangkan hak sipil bagi mayoritas penduduk berbahasa Rusia melalui teror neo Nazi dan untuk memaksa penduduk menerima pemimpin daerah yang ditunjuk oleh junta menggantikan pemimpin yang terpilih. Menanggapi represi ini, komite-komite pertahanan diri dan milisi-milisi lokal dengan cepat tumbuh dan tentara Ukraina awalnya dipukul mundur dengan ribuan prajurit menolak menembak teman senegeri mereka demi rejim yang dipasang Barat di Kiev.
Untuk sementara, junta koalisi neo fasis-neoliberal didukung NATO harus behadapan dengan disintegrasi ‘basis kekuasaan’ mereka. Pada saat yang sama ‘bantuan’ dari UE, IMF dan AS gagal untuk mengganti pemotongan dari perdagangan dan subsidi energi Rusia. Atas nasehat Direktur CIA AS, Brenner, yang datang,, Junta Kiev kemudian menyebarkan ‘pasukan khusus’ elit yang dilatih oleh CIA dan FBI untuk melancarkan pembantaian terhadap pro demokrasi sipil serta milisi popular. Mereka menyebarkan preman bersenjata ke kota yang beragam di Odessa yang melancarkan pembantaian sebagai ‘contoh’. Membakar markas serikat buruh utama dan membantai 41 orang, terutama penduduk sipil tak bersenjata yang terjebak di gedung tersebut dengan jalan keluarnya diblokade oleh neo Nazi. Mereka yang meninggal termasuk banyak perempuan dan remaja yang mencari perlindungan dari amukan neo Nazi. Mereka yang bertahan dengan brutal dipukuli dan dipenjara oleh ‘polisi’ yang dengan pasif melihat saat gedung dibakar.
Keruntuhan Akan Datang dari Junta-Kup
Pencaplokan kekuasaan Ukraina oleh Obama dan usahanya untuk mengisolasi Rusia telah memprovokasi beberapa oposisi di UE. Jelas bahwa sanksi AS membuat buruk sangka perusahaan multinasional Eropa utama yang memiliki ikatan erat di Rusia. Pembangunan militer AS di Eropa Timur, Balkan dan Laut Hitam meningkatkan ketegangan dan mengancam ledakan militer skala besar, mengganggu kontrak ekonomi utama. Ancaman AS-UE terhadap perbatasan Rusia telah meningkatkan dukungan popular untuk Presiden Putin dan memperkuat kepemimpinan Rusia. Pencaplokan kekuasaan strategis di Ukraina telah meradikalisasi dan memperdalam polarisasi politik Ukraina antara kekuatan neo fasis dan pro demokrasi.
Sementara ahli strategi imperial memperluas dan meningkatkan pembangunan militer mereka di Estonia dan Polandia serta menggelontorkan persenjataan ke Ukraina, keseluruhan pencaplokan kekuasaan bergantung pada pondasi ekonomi dan politik yang sangat genting – yang dapat runtuh dalam satu tahun – ditengah sebuah perang sipil berdarah/ pembantaian lintas etnis.
Junta Ukraina telah kehilangan kontrol politik atas sepertiga negeri tersebut pada pro demokrasi, gerakan anti kudeta dan milisi-milisi pertahanan diri. Dengan memutus eksport strategis ke Rusia untuk melayani kepentingan militer AS, Ukraina telah kehilangan salah satu pasar paling pentingnya, yang tidak dapat digantikan. Dibawah kontrol NATO, Ukraina harus membeli perangka keras militer yang dispesifikan oleh NATO yang berakibat pada penutupan pabrik-pabrik yang barangnya memiliki pasar Rusia. Kehilangan perdagangan Rusia telah berakibat pada pengangguran massal, terutama sekali diantara buruh ahli industri di Timur yang bisa terpaksa berimigrasi ke Rusia. Defisit perdagangan yang membesar dan erosi pendapatan Negara akan membawa keruntuhan ekonomi total. Ketiga, sebagai hasil dari tunduknya junta Kiev terhadap NATO, Ukraina telah kehilangan miliaran dollar dalam subsidi energi dari Rusia. Biaya energi tinggi membuat industri Ukraina tidak dapat bersaing di pasar global. Keempat, dalam rangka untuk memastikan pinjaman dari IMF dan UE, junta telah setuju untuk menghilangkan subsidi energI dan makanan, dengan parah menekan pendapatan rumah tangga dan mencemplungkan pensiunan pada kemiskinan. Kebangkrutan meningkat, seiring import dari UE dan lainnya menggeser industri-industri lokal yang sebelumnya diproteksi.
Tidak ada investasi baru yang mengalir karena kekerasan, ketidakstabilan serta konflik antara neo fasis dan neo liberal didalam junta. Untuk menstabilkan operasi sehari-hari pemerintahan, junta membutuhkan pemberian tanpa bunga sebesar 30 miliar USD dari patron NATO-nya, sejumlah uang yang tidak akan datang sekarang ataupun segera dimasa depan.
Jelas bahwa ahli strategi NATO yang merencanakan kup hanya berpikir mengenai melemahkan militer Rusia dan tidak memikirkan biaya politik, ekonomi serta sosial untuk mempertahankan rejim boneka di Kiev ketika Ukraina telah begitu bergantung pada pasar, pinjaman serta subsidi energi Rusia. Lebih jauh lagi, mereka telihat seperti mengabaikan dinamika politik, industri dan pertanian dari daerah Timur negeri tersebut yang dapat diperkirakan bermusuhan. Sebaliknya ahli strategi Washington mungkin mendasarkan perhitungan mereka pada memicu pecah belah gaya Yugoslavia yang dibarengi dengan pembantai etnis masif ditengah-tengah perpindahan dan pembantaian penduduk. Tidak peduli pada korban jiwa jutaan penduduk sipil, Washington menganggap kebijakannya untuk melucuti Yugoslavia, Irak dan Libya merupakan keberhasilan politik-militer yang besar.
Ukraina hampir pasti akan masuk dalam depresi yang panjang serta mendalam, termasuk sebuah penurunan tajam dalam eksport, pekerjaan serta output. Kemungkinan keruntuhan ekonomi akan menuju pada protes skala nasional dan ketegangan sosial: menyebar dari Timur ke Barat, dari Selatan ke Utara. Pemberontakan sosial dan kesengsaraan massa akan lebih jauh lagi menggoncang moral angkatan bersenjata Ukraina. Bahkan sekarang, Kiev hampir tidak mampu untuk memberi makan prajuritnya dan harus mengandalkan milisi sukarelawan neo fasis yang dapat sulit dikontrol. AS-UE kemungkinan besar tidak akan mengintervensi secara langsung seperti kampanye pemboman model Libya karena mereka akan menghadapi perang panjang di perbatasan Rusia saat opini publik di AS menderita akibat kelelahan perang imperial serta kepentingan bisnis Eropa yang memiliki kaitan dengan perusahaan sumber daya Rusia menolak sanksi konsekwensial.
Kup AS-UE telah memproduksi rejim gagal dan sebuah masyarakat terbelah oleh konflik kekerasan – berputar menuju kekerasan etnis terbuka. Apa yang faktanya telah terjadi adalah sistem kekuasaan ganda dengan pesaing membelah batasan-batasan regional. Junta Kiev tidak memiliki hubungan dan stabilitas untuk bertindak sebagai pengait militer NATO yang dapat diandalkan dalam mengepung Rusia. Sebaliknya, sanksi AS-UE, ancaman militer serta retorika bermusuhan memaksa Rusia untuk dengan cepat memikirkan ulang ‘keterbukaan’ mereka terhadap Barat. Ancaman strategis terhadap keamanan nasional mengakibatkan Rusia meninjau ulang ikatannya dengan perusahaan dan bank Barat. Rusia mungkin harus menggunakan kebijakan untuk memperluas industrialisasi lewat investasi publik dan substitusi import. Oligarki Rusia, yang telah kehilangan harta benda diluar negeri dapat menjadi kurang berpengaruh bagi kebijakan ekonomi Rusia.
Apa yang jelas adalah bahwa pencaplokan kekuasaan di Kiev tidak akan menghasilkan ‘pisau yang diarahkan dijantung Rusia’. Penggulingan dan kekalahan utama junta Kiev dapat menuju radikalisasi pemerintahan mandiri Ukraina, berdasarkan atas gerakan demokratik yang marak serta kesadaran klas buruh. Ini harus muncul dari perjuangan mereka melawan program pengetatan IMF serta aset-aset Barat yang melucuti sumber daya dan perusahaan Ukraina. Buruh industrial Ukraina yang telah berhasil melemparkan penindasan pengikut barat di Kiev tidak memiliki niat untuk menundukan diri mereka sendiri pada penindasan oligarki Rusia. Perjuangan mereka adalah untuk Negara demokratik, yang mampu mengembangkan kebijakan ekonomi independen, bebas dari aliansi-aliansi militer imperialis.
Epilogue
May Day 2014, Kekuasaan Popular Ganda di Timur, Fasisme Bangkit di Barat
Keruntuhan yang dapat diperkirakan antara pasangan neo fasis dan neo liberal di junta Kiev dibuktikan oleh kerusuhan skala besar, antara genk-genk jalanan yang saling bersaing dengan polisi saat May Day. Ahli strategi AS-UE membayangkan menggunakan neo fasis sebagai ‘pasukan kejut; dan petarung jalanan dalam menggulingkan rejim terpilih Yankovich dan kemudian membuang mereka. Seperti yang dicontohkan dengan percakapan terkenal yang disadap antara Asisten Menteri Luar Negeri, Victoria Nuland dan Duta Besar AS untuk Kiev, ahli strategi UE-AS mempromosikan wakil neoliberal yang mereka pilih sendiri untuk mewakili modal asing, memaksakan kebijakan pengetatan dan menandatangani basis militer asing. Kontras dengannya, milisi serta partai neo fasis lebih menyukai kebijakan ekonomi nasionalis, mempertahankan perusahaan-perusahaan Negara dan kemungkinan besar bermusuhan kepada oligarki, terutama mereka yang memiliki kewarganegaraan ‘ganda ‘Israel-Ukraina’.
Ketidakmampuan junta Kiev untuk mengembangkan strategi ekonomi, perebutan kekuasaan dengan kekerasan serta represi terhadap pembangkan pro demokrasi di Timur telah menuju pada situasi ‘kekuasaan ganda’. Dalam banyak kasus, prajurit yang dikirim untuk merepresi gerakan pro demokrasi telah meninggalkan senjatanya, meninggalkan junta Kiev dan bergabung dengan gerakan pemerintahan mandiri di Timur.
Diluar dari pendukung luar negerinya – Gedung Putig, Brussel dan IMF – junta Kiev telah ditinggalkan oleh sekutu sayap kanannya di Kiev karena terlalu tunduk pada NATO serta dilawan oleh gerakan pro demokasi di Timur karena otoritarian dan sentralis. Junta Kiev terombang-ambing diantara dua kursi: dia tidak memiliki legitimasi diantara kebanyakan rakyat Ukraina dan telah kehilangan kontrol atas semua kecuali sebidang tanah kecil yang ditempati oleh kantor-kantor pemerintahan di Kiev dan bahkan sebidang tanah itu dikepung oleh neo fasis kanan dan semakin lama oleh mantan pendukungnya sendiri yang kecewa.
Mari kita benar-benar jelas, perjuangan di Ukraina bukanlah antara AS dan Rusia, perjuangan itu adalah antara junta yang dipasang oleh NATO yang terdiri dari oligarki neoliberal dan fasis disatu sisi dengan buruh industrial serta milisi-milisi lokal mereka serta dewan-dewan demokratik disisi yang lainnya. Yang disebutkan pertama tergantung dan patuh pada IMF serta Washington; yang terakhir disebutkan bergantung pada kapasitas produktif dari industri lokal dan tatanan yang merespon mayoritas.
Oleh : James Petras.
(Diterjemahkan oleh Ignatius Mahendra Kusumawardana dari The James Petras Website).
Comment here